life is never flat

Ternyata tantangan kali ini tidak mulus larena ada perjalanan ke Kuala Lumpur. Selama di sana, kita bertemu dengan keluarga sahabat yang menetap di sana dan serta merta topik pembicaraam tak jauh-jauh dari seputar lepas kangen sahabat lama.

Perkara mendongeng pun kita tunda dulu. Setelah kembali ke rumah, saatnya kita lanjut mendongeng. Karena sebelumnya sudah bertekad akan menyempurnakan dongeng yang sudah dibuat sebelumnya.


review dari perjalanan mendongeng sejauh ini adalah mendongeng itu menyenangkan.
Karena ini aktivitas yang idenya bisa muncul dari mana saja dan bisa langsung dieksekusi.  Berbeda dengan craft yang perlu banyak persiapan, mendongeng hanya perlu ide yang  mengalir bebas.
Kita juga menemukan bahwa mendongeng membuat saya, atya dan ifa bisa berkolaborasi secara setara.
ketika mengerjakan kegiatan lain, kita punya perbedaan kecakapan terkait kemampuan motorik yang berbeda. Namun saat mendongeng, ide kita mengalir sama cepatmya. ini merupakan latihan kerjasama yang baik untuk anak-anak.

Ketika saya mengembangkan dongeng ke satu arah, atya atau Ifa bisa dengan tiba-tiba memunculkan alur baru. Kehidupan tokoh dalam dongeng kita sungguh rumit dan pelik.
Kasihan juga kadang. Betapa satu tokoh demikian rumit kisah hidupnya akibat gaya bercerita tiga orang yang berbeda.
Life is never flat.

well.. setelah mendengar ulang rekaman dongeng beberapa hari, temuan yang tak kunjung berubah adalah intonasi saya yang masih flat saja.
Hiks..
Semangatttt..

Comments

Popular posts from this blog

17 Agustus bersama Playschooling Tomat

Cerita Ramadan 2024 - Hari Ketiga